kerjasama-ndonesia-bosnia-untuk-kemakmuran-bersama

Minister Luar Negeri Indonesia Sugiono dan Duta Besar Bosnia dan Herzegovina untuk Indonesia, Armin Limo, sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga negara kedua negara. Keduanya bertemu di Jakarta pada Kamis (22 Mei) untuk membahas potensi kerja sama ekonomi, terutama di bidang perdagangan. Oleh karena itu, Sugiono mendorong para pelaku bisnis kedua negara untuk mengeksplorasi peluang untuk memperluas akses pasar bagi produk Indonesia di Bosnia dan Herzegovina. Perdagangan antara Indonesia dan Bosnia dan Herzegovina terus tumbuh pasca-COVID-19, dengan nilai perdagangan bilateral pada tahun 2024 mencapai US$12,8 juta, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Dalam kerja sama pertahanan, keduanya membahas rencana Bosnia dan Herzegovina untuk berpartisipasi dalam Indo Defence Expo & Forum yang dijadwalkan berlangsung pada 11-14 Juni di Jakarta. Kedua belah pihak menyadari bahwa pameran tersebut dapat berfungsi sebagai platform untuk lebih eksplorasi peluang kerjasama militer-teknis dan pertahanan antara Indonesia dan Bosnia dan Herzegovina. Menteri Luar Negeri Sugiono dan Duta Besar Limo juga membahas upaya untuk mengatasi isu global yang menjadi perhatian bersama melalui forum multilateral, serta kerja sama konsuler untuk memperkuat hubungan antara masyarakat kedua negara.

Dalam kerjasama budaya, Bosnia dan Herzegovina menyatakan dukungan terhadap upaya Indonesia untuk mendaftarkan ukiran Jepara sebagai warisan budaya takbenda UNESCO, menyusul keberhasilan negara Balkan tersebut dalam memperjuangkan seni ukir Konjic menjadi warisan budaya takbenda UNESCO pada tahun 2017. Di bidang pendidikan, Universitas Indonesia (UI) berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan kampus-kampus di Bosnia dan Herzegovina melalui program pertukaran siswa dan memperluas kerjasama di bidang lainnya juga.